Kadar
kapitalisme dan sosialisme
Sistem ekonomi
indonesia mengambil dari sistem kapitalisme dan sistem sosialisme yang tidak
semuanya diambil. Sistem Kapitalisme jika ada kesalahan dalam praktek
perdagangan yang tidak sehat, maka persaingan bebas diganti menjadi persaingan
tidak sempurna (Oligopoli, Monopoli, dsb) karena kebijaksanaan moneter
pemerintah yang kurang besar, dan tetp mempertahankan hak-hak dan kebebasan
azasi manusia (inti demokrasi politik, dalam UUD ‘ 45 dan pancasila) dan sistem
ekonomi indonesia menuju azas desentralisasi dalam birokrasi pengambilan
keputusan. Sistem Sosialisme adalah lebih menekan koreksi terhadap
ditribusi pendapatan dan kekayaaan yang tidak merata, dan menekan pada keadilan
masyarakat sehingga kelembagaanekonomi yang ada isinya dapat berubah tergantung
psikologi yang dipengaruhi olehperkembangan dunia. Sehingga Sistem Ekonomi
Indonesia, memberikan kebebasan kepada individu untuk berusaha semaksimal
mungkin dan hak-hak setiap individu tersebut diakui oleh negara (kapitalisme)
tetapi untuk sumber-sumber daya yang menguasai hajat hidup orang banyak seperti
listrik, air dikuasai oleh negara (sosialisme).
Kondisi perekonomian
Indonesia saat ini sudah mengalami perbaikan dengan cukup mendasar. mata uang
Rupiah berada pada kondisi yang stabil dan kompetitif, inflasi semakin
terkendali. cadangan devisa mencapai tingkat yang aman, defisit APBN berhasil
terus ditekan, ekspor mulai meningkat dan begitu juga pada investasi. Dengan
para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dan para investor yang terus bergiat
dalam menghadirkan produk dan jasa, yang selama ini telah menjadi tiang
penyangga perekonomian nasional pada masa-masa sulit ini. negara-negara dan
lembaga kreditor multilateral yang tergabung dalam the Consultative Groupon
Indonesia (GCI), yang memberikan bantuan program dan proyek yang diperlukan
untuk menutup defisit APBN yang semakin terkendali itu.
Sumber :
http://lhalhaa.blogspot.com/2013/04/sistem-perekonomian-indonesia.html
0 komentar:
Posting Komentar